Mengungkap Jejak Sejarah Waduk Sempor: Disarpus Kebumen Susun Naskah Sumber Arsip

Seminar Penyusunan Naskah Sumber Arsip (NSA) Waduk Sempor. (Foto: Hari)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Waduk Sempor di Kabupaten Kebumen memiliki peran vital yang jauh melampaui fungsinya sebagai objek wisata.

Selain menjadi penopang strategis sektor pertanian yang berkontribusi signifikan terhadap ekonomi masyarakat, waduk ini juga menyimpan lembaran sejarah, salah satunya peristiwa jebolnya bendungan pada tahun 1967 yang merenggut 127 korban jiwa.

Narasumber menyampaikan paparan dalam acara Seminar Penyusunan Naskah Sumber Arsip (NSA) Waduk Sempor. (Foto: Hari)

Dalam rangka menggali dan mengabadikan nilai sejarah serta peran strategis ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kebumen menyelenggarakan Seminar Penyusunan Naskah Sumber Arsip (NSA) Waduk Sempor di Gedung Theater Disarpus Kebumen, Kamis 30 Oktober 2025.

Kepala Disarpus Kebumen, Sigit Dwi Purnomo, dalam sambutannya menekankan tugas lembaga kearsipan daerah dalam mengelola arsip statis. Ia menjelaskan bahwa arsip statis yang bernilai sejarah harus disajikan dan dipublikasikan secara maksimal kepada masyarakat.

“Salah satu strategi publikasinya adalah melalui Naskah Sumber Arsip (NSA),” jelas Sigit Dwi Purnomo.

NSA merupakan karya tulis ilmiah yang bersumber dari Arsip Statis dan dipublikasikan dalam bentuk buku, baik melalui media elektronik maupun non elektronik.

“Penyusunan NSA Waduk Sempor adalah upaya kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Semoga ini menambah pengetahuan kita tentang sejarah di lingkungan tempat tinggal, dan membangun kesadaran akan pentingnya arsip bagi kehidupan bermasyarakat dan berbudaya,” tambah Sigit.

Diskusi Mendalam dari Sejarawan dan Akademisi

Seminar ini dihadiri oleh jajaran Disarpus, serta menghadirkan Pemateri/Narasumber Sigit Tri Prabowo (Sejarawan) dan Pembahas/Narasumber Dr. Puguh Dwi Raharjo dari BRIN Karangsambung.

Turut hadir pula perwakilan Pokdarwis Desa Sempor dan Tunjungseto, PWI Kebumen, pemerhati, serta komunitas sejarah.

Sigit Tri Prabowo menjelaskan bahwa tujuan pembangunan Waduk Sempor pada masa Orde Baru mencakup lima aspek “Pari”: Pari Tirta (air/irigasi), Pari Boga (pangan), Pari Mina (perikanan), Pari Dipa (listrik), dan Pari Wisata (rekreasi).

Ia juga menegaskan bahwa arsip harus memenuhi kriteria yang diatur dalam Undang-Undang Kearsipan, membedakannya dari mitologi, folklor, atau babad, meskipun materi tersebut tetap dapat digunakan dalam konteks telaah atau kajian.

Sementara itu, Dr. Puguh Dwi Raharjo menyinggung konteks pembangunan Waduk Sempor yang sejalan dengan dorongan Indonesia sebagai negara berkembang menuju sektor Agriculture (Pertanian) pada saat itu, meskipun negara maju lain mulai beralih ke Manufacturing dan Service (Layanan), yang juga mencakup sektor wisata.

Masukan dan Harapan

Dalam sesi berbagi, muncul berbagai masukan penting. Di antaranya dari Ondo Supriyanto, Ketua PWI Kebumen. Ia mengusulkan penelusuran arsip sosial terkait nilai ganti rugi awal pembangunan waduk dan memamerkan arsip yang terkumpul sebagai sarana literasi masyarakat.

Lalu Basikun, Perangkat Desa Tunjungseto, yang menyampaikan adanya keberadaan foto warga desanya yang menjadi korban jebolnya waduk dan berharap foto tersebut dapat memperkaya naskah.

Isu mengenai manfaat waduk yang justru lebih besar dirasakan oleh warga jauh dibandingkan warga sekitar waduk juga menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama untuk ditindaklanjuti.

Secara keseluruhan, peserta sepakat bahwa NSA tidak hanya membantu generasi mendatang dan pelajar memahami sejarah, tetapi juga menjadi kunci untuk perbaikan dan pengambilan kebijakan di masa depan. Makin Tahu Indonesia 

Update konten berita lainnya dari Kebumen Update di Google News

5 1 vote
Rating Berita

Suka menulis, membaca dan berpetualang.

Subscribe
Notify of
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Update Lainnya
0
Komentari berita inix
()
x