

BANYUMAS (KebumenUpdate.com) – Sebagai upaya mendukung pembangunan kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat, Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kader Posyandu di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
Pemberdayaan ini sebagai upaya terpadu dalam pengurangan angka stunting melalui peningkatan kapasitas ekonomi keluarga, ketahanan pangan, serta edukasi gizi Masyarakat. Pemberdayaan dilaksanakan melalui berbagai pelatihan salah satunya pembuatan abon lele.
Kegiatan tersebut merupakan Program Hibah Kosabangsa Tahun 2025. Tim pelaksana dari UNIMUGO terdiri atas Bdn Umi Laelatul Qomar MPH, dengan anggota Wilson Candra TP MM dan Apt Wahyu Rahmatulloh MFarm. Sedangkan tim UMS terdiri atas Dr Tanti Azizah Sujono MSc dengan Anggota Prof Dr Muhtadi MSi dan Sartono Putra MT sebagai pendamping.
Pelatihan berlangsung pada bulan Oktober 2025 ini diikuti oleh anggota KWT. Mereka antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan, mulai dari pengenalan bahan baku, proses pengolahan ikan lele menjadi abon, teknik pengemasan modern, hingga strategi pemasaran digital.
Ketua tim pelaksana pengabdian, Bdn Umi Laelatul Qomar MPH menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata penerapan ilmu kebidanan dan pemberdayaan perempuan yang terintegrasi dengan potensi lokal.
“Selama ini lele hanya dijual dalam bentuk segar dengan nilai ekonomi yang rendah. Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu ibu-ibu KWT mengubahnya menjadi produk abon yang lebih tahan lama dan bernilai jual tinggi,” ujarnya, Jumat 31 Oktober 2025.
Menurutnya, hasil produksi abon lele karya KWT Bogangin kini memiliki tampilan kemasan yang menarik dan cita rasa yang disukai masyarakat. Produk tersebut bahkan mulai dipasarkan di lingkungan sekitar dan melalui media sosial.
Selain pelatihan produksi, peserta juga dibekali pengetahuan tentang branding produk, labelisasi, dan cara menjaga kualitas makanan olahan agar layak jual. Tim dosen dan mahasiswa UNIMUGO dan UMS terus memberikan pendampingan agar usaha ini berkelanjutan dan berpotensi menjadi usaha mikro berbasis perempuan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial antaranggota KWT, serta menjadi model pemberdayaan perempuan pedesaan yang inspiratif,” ujarnya.
Tim pengabdian menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) atas dukungan pendanaan melalui Program Hibah Kosabangsa Tahun 2025. Bantuan ini menjadi pendorong utama dalam upaya pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis potensi lokal,” ujarnya.
Ketua KWT Desa Bogangin, Puji Rahayu, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan dampak nyata bagi anggotanya.
“Kami jadi tahu cara mengolah ikan dengan baik dan bisa menambah penghasilan keluarga. Sekarang kami bersemangat untuk terus memproduksi dan menjual abon lele sebagai produk unggulan desa,” ungkapnya penuh semangat.
Dalam rangkaian kegiatan itu, Prof Dr Muhtadi MSc memberikan materi terkait Gizi Seimbang dalam upaya penurunan angka stunting pada mitra Kader Kesehatan.
Ketua Kader Kesehatan Desa Bogangin Parsiyem menyambut baik kegiatan Kosabangsa 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan keterampilan kader dalam melakukan pengukuran dan pemberian makanan bergizi pada anak-anak stunting.
Kepala Desa Bogangin Misnad mengapresiasi yang program yang telah dilaksanakan dalam upaya penurunan stunting di Desa Bogangin dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta bantuan dalam bentuk fisik seperti Integrated Farming, Cultivator, ANtropometri Kit sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan.
“Kami dari pemerintahan desa mendukung implementasi kegiatan Hibah KosabangsaTahun 2025 dengan menyediakan sarana-prasarana yang diperlukan selama kegiatan,” tandasnya. Makin Tahu Indonesia
News & Inspiring