9 Fakta Seputar Meninggalnya Anak Anggota DPRD Kebumen Akibat Kekerasan Jalanan di Yogyakarta

Kejahatan Jalanan
Polisi melakukan olah TKP tempat Dafa Adzin Albasith meninggal dunia. (Foto: Kompas.com)

YOGYAKARTA (KebumenUpdate.com) – Seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bernama Daffa Adzin Albasith (18) meninggal akibat kejahatan jalanan di Gedongkuning, Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi pada Minggu 3 April 2022 sekitar pukul 02.00 wib.

Diketahui bahwa remaja tersebut merupakan putra salah seorang anggota DPRD Kebumen M Madkhan Anis yang tinggal di Desa Karangduwur, Kecamatan Kuwarasan, Kemen. Remaja itu meninggal setelah terkena benda tajam yang diduga gir di bagian wajah.

Bacaan Lainnya

Korban sempat mendapatkan pertolongan dari Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli dan dibawa ke Rumah Sakit Hardjolukito. Namun akhirnya korban meninggal dunia di rumah sakit.

Berikut fakta-fakta seputar peristiwa ini.

1. Kronologi Kejadian

Direskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut kejadian itu bermula saat kelompok korban yang berjumlah tujuh orang dengan menggunakan lima sepeda motor mampir ke Warmindo. Lokasinya tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan.

“Kelompok korban ini mampir di sebuah warmindo warung makan. Sebagian ada yang memproses untuk memesan makanan, sebagian besar belum sempat menstandarkan motornya,” kata Ary di Mapolda DIY, Senin 4 Maret 2022.

Tak berselang lama, kemudian datang lima orang menggunakan dua motor kemudian menggeber dan memainkan gas motornya. Kelompok korban kemudian mengejar dua pengendara sepeda motor itu.

2. Korban Dihantam Gir

Ternyata, lanjut Ary, kelompok pelaku itu berhenti dan memutar balik menunggu kelompok korban ini tiba di lokasi kejadian. Nahas, korban yang berada di motor kedua terkena sabetan benda diduga gir di bagian muka. Setelah mengenai muka korban, para pelaku kemudian melarikan diri ke arah selatan.

“Nah korban berada di motor kedua, posisi dibonceng di belakang karena yang membonceng mengelak kena ke mukanya korban. Sehingga korban mengalami luka di mukanya akibat kekerasan benda tajam yang diduga berdasarkan keterangan para saksi itu menggunakan gir dan menggunakan tali,” urainya.

3. Meninggal di Rumah Sakit

Korban sempat mendapatkan pertolongan dari Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Hardjolukito. Namun akhirnya korban meninggal dunia di rumah sakit.

Sejauh ini, Ary dan jajarannya telah melakukan tiga kali olah TKP. Selain itu sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan.

“Kita masih dalami dan kita masih menelusuri jejak-jejak apakah terlihat di cctv dan sebagainya,” pungkasnya.

Pos terkait