
KUWARASAN (KebumenUpdate.com) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai marak di Kabupaten Kebumen. Merujuk data Dinas Kesehatan Kebumen hingga minggu kelima tahun 2020, kejadian DBD sebanyak 42 kasus.
Memang angka ini masih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 70 kasus. Akan tetapi kondisi sekarang ini patut diwaspadai mengingat kasusnya yang terus meningkat.
Untuk itu, Pemkab Kebumen malalui Dinas Kesehatan berupaya memutus mata rantai penularan demam berdarah. Yakni dengan mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak di seluruh kecamatan, Jumat 7 Februari 2020.
Pencanangan dilaksanakan di tiga titik lokasi, yakni Desa Gumawang Kecamatan Kuwarasan, Desa Klegenwonosari Kecamatan Klirong dan Desa Karangsari Kecamatan Buayan. Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto turun langsung bersama warga melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan 3M plus. Yakni menguras, menutup, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Wakil Bupati yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dokter Dwi Budi Satrio MKes yang berada di Desa Gumawang melakukan teleconference dan melakukan dialog langsung dengan warga. Wabup juga berpesan pada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan dengan membudayakan hidup sehat.
Sedangkan Sekda Ahmad Ujang Sugiyono mengikuti PSN di Desa Klegenwonwosari, Klirong. Adapun di Desa Karangsari, Buayan, pencanangan dihadiri Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM dr Hj Yohanita Rini Kristiani MKes.
Dokter Rini Kristiani didampingi Camat Buayan Isnadi meninjau rumah warga di Desa Klegenwonosari Kecamatan Buayan. Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kebumen itu mengecek langsung warga yang memelihara burung untuk memastikan ada tidaknya jentik-jentik pada tempat air minum.
Hasil dari kunjungan ke rumah warga didapatkan data dari 434 kepala keluarga di Desa Karangsari, baru 84 persen terbebas dari jentik nyamuk. Sisanya sebanyak 16 persen positif terdapat jentik.
“Dari 16 persen tersebut mayoritas terdapat pada tempat umbul-umbul bendera yang berada di sepanjang jalan. Kami telah meninjau terhadap lima tempat, dan dari lima tempat tersebut terdapat satu tempat yang terdapat jentik nyamuk,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr Dwi Budi Satrio MKes mengakui bahwa angka bebas jentik di Kebumen masih rendah yakni kisaran 80 %. Padahal semestinya angka bebas jentik 95 %.
“Untuk itulah pemberantasan sarang nyamuk harus terus digelorakan untuk menekan angka kasus demam berdarah,” ujarnya. (ndo)
News & Inspiring