Dari Gerobak Mi Ayam ke Kafe dan Resto: Kisah Sukses Abdi Dalem Keraton Surakarta di Kebumen

Ndalem Singo Kafe dan Resto di timur Jembatan Tembana Kutosari Kebumen. (Foto: Hari)

KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Kisah inspiratif datang dari Suranto, seorang abdi dalem Keraton Surakarta yang sukses mengembangkan usaha kulinernya di Kebumen. Berawal dari berjualan mi ayam gerobak, kini ia melebarkan sayap dengan membuka nDalem Singo Kafe dan Resto yang berlokasi di timur Jembatan Tembana Kutosari, Kebumen.

Grand opening nDalem Singo Kafe dan Resto pada Senin, 14 April 2025, berlangsung meriah dengan pertunjukan wayang kulit oleh 9 dalang lokal Kebumen. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Sinuhun Panembahan Agung Tedjo Woelan, KH Nashiruddin Al Mansyur, Dandim Letkol Czi Ardianta Purwandhana, Camat Kebumen Karyanto, kerabat Keraton Surakarta, pegiat seni budaya, dan warga sekitar.

Suranto, yang memiliki gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Singodimejo, menjelaskan bahwa pembukaan kafe dan resto ini juga merupakan perayaan 25 tahun pernikahannya dengan Wiji Lestari.

“Awalnya, kami berjualan mi ayam dengan nama Lestari. Dengan membuka kafe dan resto ini, kami berharap dapat menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah,” ujarnya.

Ndalem Singo Kafe dan Resto menawarkan beragam menu kuliner, mulai dari sego pincuk, bebakaran ayam, ikan, dan bebek, ca kangkung, capcay, mendoan, dan lain-lain. Selain itu, kafe ini juga menyajikan pemandangan indah aliran Sungai Lukulo dan Jembatan Tembana yang menjadi spot foto menarik bagi pengunjung.

“Konsep kafe kami berbeda dari yang lain, karena mengusung tema tempo dulu dan budaya Jawa yang mulai luntur. Kami ingin memberikan pengalaman yang unik dan berkesan bagi setiap pengunjung,” tutur Suranto.

Kafe dan resto ini juga menyediakan fasilitas untuk resepsi, rapat, pertemuan, dan acara lainnya. Dengan harga yang terjangkau, nDalem Singo ingin menciptakan kebahagiaan bagi semua pengunjung, termasuk para karyawannya.

“Selama bulan puasa, kami sudah melakukan soft opening sebagai pemanasan sebelum grand opening ini,” pungkas Suranto.

Adapun rangkaian acara grand opening meliputi pembacaan doa, sambutan, menunggang kuda, potong tumpeng, dan pagelaran wayang kulit.

Suka menulis, membaca dan berpetualang.

Update Lainnya