PREMBUN (KebumenUpdate.com) – Terpanggil untuk menggali kembali berbagai warisan sejarah yang dimiliki daerahnya, para remaja Prembun yang tergabung dalam Komunitas Pusaka Prembun (KUPU) mengadakan Jelajah Sejarah Prembun (Remboen Heritage Walk).
Kegiatan yang diadakan Minggu, 22 Desember 2019 ini mengambil fokus sejarah Pabrik Gula Remboen beserta bangunan dan benda terkait. Kegiatan diawali dari markas Polsek Prembun dan diakhiri dengan diskusi di tempat yang sama.
Salah satu panitia, Sri Kusumastuti menyampaikan bahwa kegiatan jelajah sejarah ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari remaja Prembun serta partisipan dari Kebumen, Yogyakarta dan Solo. Sekalipun harus berjalan lebih dari 4 kilometer, para peserta tampak antusias mengikuti penjelasan yang diberikan oleh para pemandu.
“Kami melakukan persiapan sekitar dua bulan, baik untuk mengumpulkan materi maupun berlatih memandu. Alhamdulillah tugas dapat dilaksanakan dengan baik, sekalipun ini pengalaman pertama memandu wisata sejarah,” ujar Sri Kusumastuti.
Ditambahkan oleh Sri bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal penyelenggaraan Pameran Sejarah Prembun yang rencananya akan diadakan bulan Februari 2020.
Kapolsek Prembun, Iptu Tejo Suwono mengapresiasi atas prakarsa diadakannya kegiatan itu. Dia bahkan membuka pintu selebar-lebarnya bagi remaja untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif di Mapolsek Prembun.
“Di sisi lain kami menyadari bahwa gedung Mapolsek sebagai bekas kantor administratur pabrik gula memiliki nilai sejarah yang sangat penting. Karena itu tadi kami mempersiapkan salah satu anggota kami untuk ikut memandu. Harapannya ini bisa menjadi bentuk kolaborasi positif kepolisian dengan warga,” demikian Iptu Tejo Suwono.
Kepala Desa Prembun, Slamet Suharno menyatakan bahwa pemerintah desa mendukung sepenuhnya acara ini. Salah satu bentuknya dengan mengalokasikan dana desa untuk mendukung kegiatan pelestarian sejarah dan budaya seperti ini.
Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang mengadirkan narasumber Teguh Hindarto dari Kebumen dan Aga Yurista dari Yogyakarta. Dalam diskusi tersebut selain digali berbagai data pabrik gula juga terungkap berbahai hal bernilai sejarah lokal yang belum utuh tergali. (sigit)
News & Inspiring